Jakarta — Badan Pusat Statistik (BPS) melalui Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik, Moh. Edy Mahmud, mengungkapkan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah memberikan kontribusi signifikan dalam menopang kinerja ekonomi nasional pada Triwulan Ketiga tahun 2025. Hal ini diungkapkan dalam rilis resmi statistik nasional tanggal 5 November 2025.


Menurut Edy Mahmud, kebijakan fiskal pemerintah yang fokus pada efektivitas dan efisiensi anggaran, khususnya lewat implementasi MBG, terbukti tepat sasaran dan berhasil mendorong pertumbuhan beberapa sektor ekonomi. "MBG secara nyata telah meningkatkan permintaan domestik dan ketahanan pangan nasional," ujarnya.


Beberapa sektor yang mengalami pertumbuhan positif yang terdorong oleh MBG antara lain sektor pertanian, khususnya subsektor tanaman pangan, serta industri pengolahan makanan dan minuman yang tumbuh sebesar 6,49 persen. Selain itu, sektor peternakan juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 6,51 persen.


Data BPS hingga Agustus 2025 menunjukkan bahwa program MBG berhasil menambah jumlah penduduk yang bekerja sebanyak 1,90 juta orang, sekaligus menurunkan tingkat pengangguran nasional menjadi 4,85 persen. Hal ini menjadi bukti bahwa program ini tidak hanya berdampak pada aspek sosial, tetapi juga mampu menyerap tenaga kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi lebih luas.


MBG juga memberikan efek pengganda (multiplier effect) yang signifikan pada komponen terbesar Produk Domestik Bruto (PDB), yaitu konsumsi rumah tangga, yang tumbuh sebesar 4,89 persen dan menyumbang 2,54 persen terhadap pertumbuhan PDB 5,04 persen pada kuartal ketiga 2025.


Para ekonom menilai bahwa peningkatan konsumsi rumah tangga ini dipicu oleh distribusi makanan bergizi yang meningkatkan daya beli masyarakat, terutama di kalangan keluarga miskin dan rentan ekonomi.


Pemerintah terus mengoptimalkan program MBG dengan memperluas cakupan penerima manfaat yang ditargetkan mencapai 82 juta orang pada akhir tahun 2025. Dengan demikian, diharapkan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan pengentasan kemiskinan bisa semakin dirasakan secara merata.*