Workshop Mengolah Serabut Kelapa Menjadi Bahan Pembuatan Pot Anggrek
Ditulis oleh: Bagas Setiawan
WONOGIRI - Kelompok 25 KKN PPM Unisri mengadakan workshop pembuatan pot dengan memanfaatkan sabut kelapa kepada warga Dusun Pelang Desa Kopen Kecamatan Jatipurno Mahasiswa Kelompok 25 KKN PPM Unisri telah melaksanakan Program Kerja “Workshop Mengolah Serabut Selapa Menjadi Bahan Pembuatan Pot Anggrek.” Kepada warga Dusun Pelang.
Kegiatan workshop pembuatan pot anggrek merupakan kegiatan program kerja KKN yang memanfaatkan sabut kelapa sebagai bahan pembuatan untuk tempat tumbuh tanaman hias anggrek. Program ini merupakan inisiasi program kerja individu dari Bagas Setiawan, salah satu mahasiswa KKN Unisri. Pot anggrek dari serabut kelapa adalah wadah/tempat yang terbuat dari serabut kelapa yang digunakan untuk menanam tanaman anggrek. Serabut kelapa adalah material organik yang berasal dari bagian luar buah kelapa dan sering digunakan sebagai bahan potting atau media tanam karena kemampuannya yang baik dalam menahan kelembapan dan menyediakan drainase yang baik.
Di daerah Dusun Pelang sendiri banyak sekali pohon kelapa, dimana limbah sabut kelapa sangat jarang digunakan hanya dibakar. Maka dari itu kegiatan ini dilaksanakan dan ditujukan kepada warga Dusun Pelang sebagai salah satu pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan membuat pot anggrek yang memanfaat limbah sabut kelapa.
Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan pada Sabtu, (24/08/2024) di Dusun Pelang, bertujuan untuk mengembangkan minat dan kreativitas dari warga Dusun Pelang untuk berkarya dengan pemanfaatan potensi limbah sabut kelapa di Dusun Pelang. Selain itu kegiatan ini juga memberikan wawasan mengenai asiknya membuat pot dari sabut kelapa, sehingga muncul hobi baru yang bermanfaat bagi warga.“ Ujar Bagas.
Pada kegiatan tersebut di hadiri oleh kepala Dusun Pelang bapak Widodo. Proses pengolahan dimulai dengan menyiapkan serabut kelapa ada yang sudah berbentuk sabut kelapa dan ada yang masih bentuk kulit mentah yang kemudian dibersihkan dan diolah menjadi bahan dasar pembuatan pot. Melalui pelatihan yang diberikan oleh Bagas Setiawan, warga diajarkan teknik-teknik pembuatan pot anggrek yang ramah lingkungan dan memiliki nilai estetika tinggi.
Dengan keberhasilan program ini, diharapkan Dusun Pelang dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada secara kreatif dan berkelanjutan. Selain itu, pot anggrek berbahan serabut kelapa ini diharapkan dapat menarik minat pasar yang lebih luas, sehingga memberikan manfaat ekonomi jangka panjang bagi warga Dusun Pelang. Antusiasme dari warga Dusun Pelang ini, terlihat sangat jelas.
Mereka sangat bersemangat dalam pembuatan pot. Bagi mereka, kegiatan ini merupakan pengalaman pertama. Bapak kepala Dusun Pelang juga menyampaikan “Kegiatan workshop ini adalah kali pertama warga Dusun Pelang, sehingga diharapkan kegiatan ini dapat memunculkan hobi baru bagi warga, serta diharapkan dapat memunculkan peluang usaha melalui pelatihan pembuatan pot anggrek ini.”