Jakarta – Lembaga think tank Center for Budget Analysis (CBA) mendesak Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, untuk mencopot Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo. Desakan keras ini muncul menyusul krisis kelistrikan berkepanjangan di Aceh pascabencana alam yang dinilai menunjukkan kegagalan manajemen PLN dalam merespons situasi darurat.
Direktur Eksekutif CBA, Uchok Sky Khadafi, menyampaikan bahwa hingga hari ke-16 sejak bencana terjadi, sebagian besar wilayah di Banda Aceh masih mengalami pemadaman listrik total. Kondisi ini disebutnya sangat memprihatinkan dan mencerminkan kegagalan PLN dalam menjamin kebutuhan dasar masyarakat.
“Empat malam berturut-turut listrik padam total di Banda Aceh. Ini bukan sekadar gangguan teknis, tapi bentuk nyata kegagalan PLN dalam menjamin hak dasar masyarakat atas listrik,” ujar Uchok dalam keterangan pers di Jakarta, Senin (16/12/2025).
Menurut CBA, listrik memiliki peran vital dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam situasi darurat. Dampak paling serius dari pemadaman ini adalah terganggunya akses masyarakat terhadap air bersih, mengingat mesin pompa air tidak dapat beroperasi tanpa pasokan listrik.
Soroti Lambannya Respons Dirut PLN
Uchok juga menyoroti lambannya respons dari Darmawan Prasodjo yang dinilai tidak menunjukkan sense of crisis yang memadai. Ia menyebut bahwa hingga kini belum ada pernyataan resmi dari pimpinan tertinggi PLN terkait kepastian jadwal pemulihan listrik di Aceh.
“Anehnya, Dirut PLN justru memilih bungkam. Tidak ada komunikasi publik, tidak ada kepastian yang jelas. Ini sikap yang tidak pantas dari pimpinan BUMN strategis yang mengurus hajat hidup orang banyak,” tegasnya.
Kekecewaan masyarakat Aceh telah disuarakan secara terbuka. Sejumlah pemuda bahkan menggelar aksi protes di Kantor PLN UID Aceh pada Jumat malam, 12 Desember 2025, menuntut kejelasan dan tanggung jawab atas pemadaman yang terus berlanjut.
“Sudah ada aksi protes dari masyarakat, tapi Dirut PLN tetap bungkam. Ini menunjukkan ketidakpedulian terhadap penderitaan masyarakat di daerah bencana,” tambah Uchok.
Atas dasar serangkaian kegagalan respons dan minimnya komunikasi publik tersebut, CBA meminta Presiden Prabowo Subianto untuk mengambil langkah tegas dengan mencopot Darmawan Prasodjo dari jabatannya.
CBA menilai, penyegaran kepemimpinan di tubuh PLN menjadi langkah krusial untuk memulihkan kepercayaan publik dan memastikan pelayanan kelistrikan yang lebih tanggap, khususnya dalam penanganan wilayah terdampak bencana di masa mendatang.



