JAKARTA - Dalam sebuah tayangan di kanal YouTube ykcb channel, Amelia Ahmad Yani, putri dari Pahlawan Revolusi Jenderal Anumerta Ahmad Yani, menyampaikan pandangannya mengenai sosok Presiden kedua RI, Soeharto. Ia menilai bahwa sudah waktunya masyarakat meninjau kembali persepsi terhadap Soeharto, yang menurutnya kerap dibingkai secara negatif tanpa mempertimbangkan jasa-jasanya bagi bangsa.
Amelia, yang pernah menjadi sekretaris pribadi Adam Malik saat menjabat sebagai Menteri Luar Negeri, menyatakan bahwa sejak wafatnya Soeharto pada 2008, ia secara konsisten mendukung pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada mantan presiden tersebut. Baginya, kontribusi Soeharto dalam menjaga stabilitas dan membangun fondasi negara tidak bisa diabaikan begitu saja.
Ia juga menyoroti sikap Soeharto terhadap Presiden Soekarno dalam masa transisi pasca G30S PKI. Menurut Amelia, Soeharto tetap menunjukkan rasa hormat kepada pendahulunya, sejalan dengan nilai Jawa mikul dhuwur mendhem jero, mengangkat jasa, menyimpan cela.
Amelia turut membantah anggapan bahwa keluarganya memiliki konflik dengan keluarga Soeharto. Ia menilai bahwa banyak orang yang menilai Soeharto hanya dari kejauhan, tanpa mengenal sisi pribadi beliau yang sederhana dan rendah hati.
Menurutnya, memahami tokoh sejarah secara utuh adalah bagian dari upaya merawat memori kolektif bangsa. Ia mengajak publik untuk tidak terjebak dalam narasi tunggal yang bisa mereduksi kompleksitas sejarah.
Pernyataan Amelia ini kembali mencuat di tengah perdebatan publik soal warisan kepemimpinan Orde Baru. Seperti yang pernah dikatakan Yuval Noah Harari, sejarah seharusnya membebaskan kita dari masa lalu, bukan menjebak kita di dalamnya.*



