Peningkatan Gizi Anak Serta Pemberdayaan Ibu Hamil dan Menyusui dalam Pencegahan Stunting Desa Sempukerep
WONOGIRI - Kelompok 69 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Universitas Slamet Riyadi (UNISRI) Surakarta mengadakan kegiatan “Rembuk Stunting” yang berkolaborasi dengan perangkat desa Sempukerep pada hari Selasa, 30/07/2024 bertempat di Kantor Desa Sempukerep, Sidoharjo, Wonogiri.
Kegiatan ini merupakan program kerja unggulan kelompok 69 KKN PPM UNISRI. Salah satu masalah kesehatan yang masih menjadi tantangan besar di Indonesia adalah stunting, kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kurangnya asupan gizi yang baik dan seimbang. Stunting merupakan masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI, prevalensi stunting pada anak balita masih berada di angka yang cukup tinggi. Stunting tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik anak tetapi juga mempengaruhi perkembangan kognitif, yang pada akhirnya berdampak pada produktivitas dan kualitas hidup mereka di masa depan.
Faktor utama penyebab stunting adalah kurangnya asupan gizi yang baik, terutama pada seribu hari pertama kehidupan yang dimulai sejak dalam kandungan hingga anak berusia dua tahun, kurangnya pengetahuan ibu, kurang gizi jangka waktu yang lama, pola asuh kurang efektif, infeksi penyakit berulang, sanitasi yang buruk, dan akses pelayanan kesehatan sulit. Oleh karena itu, perhatian khusus perlu diberikan pada pemenuhan gizi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita. Pemberdayaan ibu hamil dan menyusui sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mereka tentang pentingnya gizi yang baik selama kehamilan dan menyusui.
Viera Nur Khalifah selaku ketua KKN kelompok 69 menyampaikan “Melalui pendekatan edukatif dan praktis tentang pentingnya gizi yang baik bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak, serta pemberdayaan mereka dalam menjalani kehamilan dan menyusui dengan gizi yang cukup, diharapkan dapat terjadi perubahan positif dalam pola asuh dan pola makan, sehingga angka stunting dapat ditekan.”
Rembuk stunting desa merupakan rangkaian pertemuan yang dilakukan desa dalam rangka membahas hasil perumusan kegiatan melalui diskusi terarah (Focus Group Discussion) untuk membuat membahas dan menetapkan komitmen Desa dalam menetapkan program atau kegiatan pencegahan dan penanganan konvergensi stunting Desa.
Kepala Desa Sempukerep yaitu Bapak Parmo dalam sambutannya menyampaikan “Tingkat stunting di Desa Sempukerep sudah menurun. Harapannya angka stunting dapat segera ditangani. Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak membantu menuntaskan stunting.”
Sebanyak 30 peserta rembuk stunting mengikuti kegiatan dari awal hingga selesai dengan antusias yang tinggi. Kegiatan pencegahan dan penangan stunting di Desa Sempukerep dilakukan dengan pemberian PMT balita di posyandu, pemberian PMT ibu hamil, pemenuhan alat posyandu, pemantauan ibu hamil, praktek PMBA, penyuluhan isi piringku, dan pemantauan caten.
Masyarakat berharap dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan dampak penurunan angka stunting khususnya di Desa Sempukerep, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri.