Meningkatkan Literasi Bahasa Jawa melalui Pembelajaran Aksara Jawa di SD Negeri 1 Jatirejo
WONOGIRI - Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Slamet Riyadi (UNISRI) Surakarta Kelompok 50 memberikan Literasi Membaca Aksara Jawa di SD Negeri 1 Jatirejo, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Wonogiri (30/07/2024).
Sebagai bagian dari program KKN UNISRI Tahun 2024 Kelompok 50, Satria Gigih Jatikusumo dari Program Studi PGSD FKIP UNISRI mengadakan kegiatan ini dengan tujuan memberikan edukasi tentang Literasi Aksara Jawa kepada siswa di SD Negeri 1 Jatirejo. Pengenalan dan pembelajaran Literasi Aksara Jawa di Sekolah Dasar memiliki manfaat yang signifikan. Selain menjaga dan melestarikan warisan budaya, literasi ini juga membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan keterampilan membaca yang lebih mendalam.
Memahami Aksara Jawa memberikan wawasan tentang sejarah dan kearifan lokal, serta memperkaya pengetahuan bahasa dan budaya siswa. Dengan demikian, penguasaan Aksara Jawa dapat meningkatkan apresiasi siswa terhadap kekayaan budaya bangsa dan membangun rasa bangga terhadap identitas lokal.
Reaksi peserta didik terhadap literasi Aksara Jawa di Sekolah Dasar bervariasi, tergantung pada latar belakang budaya, minat, dan metode pengajaran yang digunakan. Sebagian besar siswa menunjukkan antusiasme yang tinggi ketika pertama kali diperkenalkan dengan Aksara Jawa, terutama karena keunikan dan keindahan bentuk hurufnya yang berbeda dari aksara Latin yang biasa mereka gunakan. Bagi siswa yang memiliki latar belakang budaya Jawa, pembelajaran ini seringkali membangkitkan rasa bangga terhadap warisan leluhur mereka dan memperkuat keterikatan dengan identitas budaya. Namun, ada juga siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajari Aksara Jawa, terutama jika mereka belum familiar dengan bahasa Jawa atau jika pembelajaran dilakukan secara monoton.
Tantangan lain yang dihadapi adalah kurangnya sumber belajar yang menarik dan interaktif, yang bisa menyebabkan kebosanan dan penurunan minat. Meski demikian, dengan pendekatan yang tepat, seperti penggunaan media pembelajaran yang kreatif, permainan edukatif, dan integrasi Aksara Jawa dalam konteks yang relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa, reaksi negatif dapat diminimalkan. Sebaliknya, siswa dapat lebih termotivasi untuk mempelajari dan menguasai Aksara Jawa, menjadikannya sebagai bagian integral dari proses belajar mereka di sekolah dasar.
Secara keseluruhan, literasi Aksara Jawa di Sekolah Dasar merupakan langkah strategis dalam upaya melestarikan warisan budaya bangsa sekaligus memperkuat identitas kultural di kalangan generasi muda. Pembelajaran Aksara Jawa tidak hanya berfungsi sebagai sarana untuk memahami sejarah dan kearifan lokal, tetapi juga memainkan peran penting dalam pengembangan keterampilan literasi dasar yang lebih luas, seperti kemampuan membaca, menulis, dan berpikir kritis. Penguasaan aksara ini mendorong siswa untuk lebih mengenal dan mencintai budaya mereka, yang pada akhirnya akan memperkokoh rasa kebanggaan terhadap identitas nasional. Namun, tantangan dalam implementasi pembelajaran Aksara Jawa, seperti keterbatasan sumber daya dan kurangnya pelatihan guru, perlu mendapatkan perhatian serius. (***)