Mahasiswa UNISRI Melakukan Kegiatan Magang MBKM di Migrant CARE Jakarta

Mahasiswa UNISRI Melakukan Kegiatan Magang MBKM di Migrant CARE Jakarta

Smallest Font
Largest Font

JAKARTA - Magang MBKM adalah salah satu program dalam kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Program ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar langsung kepada mahasiswa di dunia kerja, baik di instansi pemerintah, perusahaan, organisasi non-profit, maupun sektor lainnya. Senin (09/09/2024),

 Mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional Universitas Slamet Riyadi, Reiner Satria Aru Palopa NPM 21430008 Mahasiswa Semester 7, setiap mahasiswa yang menjalani program magang didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) untuk memantau perkembangan kegiatan serta laporan selama magang. Dalam program magang ini, penulis dibimbing oleh salah satu dosen dari Program Studi Hubungan Internasional Universitas Slamet Riyadi, yaitu Ibu Untari Narulita Madyar D, S.I.P., M.H.I. dalam menjalani magang di Migrant CARE merupakan sebuah organisasi yang fokus pada advokasi pekerja migran Indonesia.

Selama magang yang berlangsung dari September hingga Desember 2024, penulis terlibat dalam berbagai kegiatan, termasuk diskusi, workshop, pengolahan data, mengikuti zoom CVE, dan penelitian terkait isu pekerja migran. Migrant CARE adalah organisasi masyarakat sipil yang berdiri pada tahun 2004. Organisasi ini berfokus pada perlindungan dan advokasi buruh migran Indonesia, khususnya yang bekerja di sektor informal. Migrant CARE aktif di tingkat nasional dan internasional dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan pekerja migran. 

Bulan pertama program magang di Migrant CARE menjadi momentum penting bagi peserta untuk mendalami isu pekerja migran melalui berbagai kegiatan diskusi dan workshop. Salah satu agenda utama adalah Workshop Finalisasi Modul Pencegahan Ekstremisme Kekerasan bagi Komunitas Pekerja Migran Indonesia, yang berlangsung pada 10–11 September 2024. Workshop ini menghadirkan instansi terkait, seperti Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), dan perwakilan dari Inklusi. Selama dua hari, peserta mendapatkan wawasan mendalam tentang kerentanan pekerja migran Indonesia terhadap ekstremisme dan terorisme.

Selain itu, peserta juga dilibatkan dalam penyusunan newsletter yang mengangkat isu carut-marut pelaksanaan Pemilu Indonesia di luar negeri dan wilayah perbatasan. Proses ini dibimbing oleh Kak Raihan, dilakukan secara hybrid, baik di kantor maupun melalui sistem kerja dari rumah (WFH). Pada 18 September 2024, peserta mengikuti sesi pembelajaran bersama Bapak Nuharsono dari Divisi Bantuan Hukum Migrant CARE. Dalam sesi tersebut, mereka mempelajari Instrumen Hukum Migrasi Internasional, yang sangat relevan dalam upaya advokasi buruh migran.

Tidak hanya itu, peserta juga berkontribusi dalam pendataan laporan temuan wilayah terkait bantuan sosial untuk kelompok pekerja migran. Sebagai penutup bulan, pada 25 September 2024, peserta turut menghadiri peluncuran buku karya Priyambudi Sulistiyanto berjudul "Finding Kapiten Boediman," yang diadakan di Australia dan Indonesia.

Bulan Oktober merupakan memberi hal baru bagi peserta magang di Migrant CARE, dengan fokus utama pada pendataan laporan temuan wilayah terkait bantuan sosial kelompok pekerja migran. Salah satu agenda penting adalah Workshop Analisis Survei Data Panel Potensi Ekonomi Purna Pekerja Migran, yang diadakan di Sentul, Bogor, pada 3–5 Oktober 2024. Workshop ini melibatkan staf Migrant CARE, Badan Pusat Statistik (BPS), dan perwakilan dari tujuh daerah, membahas peluang ekonomi bagi pekerja migran setelah kembali ke Indonesia. Peserta magang ditugaskan untuk menyusun notulensi dari diskusi tiga hari, dengan fokus pada poin-poin penting yang mencakup analisis data dan rekomendasi kebijakan. Selain itu, peserta juga mengikuti serangkaian zoom meeting yang membahas hasil survei data panel dari tujuh daerah. Diskusi ini menyoroti potensi ekonomi dan perlindungan sosial bagi pekerja migran dan keluarganya.

Dalam setiap sesi, peserta kembali ditugaskan untuk membuat notulensi yang mendetail dan relevan. Di akhir bulan, peserta terlibat dalam pertemuan lanjutan yang merupakan kelanjutan dari workshop di bulan sebelumnya. Dalam sesi ini, mereka membantu mendokumentasikan hasil survei dan dibagi ke dalam dua kelompok untuk fokus mendalam pada aspek potensi ekonomi dan perlindungan sosial.

Pada bulan November, fokus utama kegiatan magang adalah pengerjaan pendalaman survei terkait Potensi Ekonomi dan Perlindungan Sosial. Sebagian besar pekerjaan dilakukan secara remote (WFH), meskipun peserta juga beberapa kali bekerja di kantor untuk koordinasi lebih lanjut. Di awal bulan, peserta mengerjakan revisi hasil pendalaman survei, baik terkait potensi ekonomi maupun perlindungan sosial. Selain itu, peserta turut membantu penyusunan modul survei data panel perlindungan sosial, yang menjadi bagian dari program Migrant CARE untuk meningkatkan kapasitas komunitas pekerja migran. Penulis juga diberikan tugas untuk mencari materi newsletter tentang pilkada di tahun 2024.

Pada bulan Desember, penulis masih mengerjakan materi untuk newsletter Pilkada 2024. Pada pertengahan bulan Desember, pembimbing magang kami mengadakan pertemuan tugas akhir sebelum magang selesai, di mana mereka memberikan tugas untuk menulis artikel tentang pilkada 2024. Pada tanggal 12 Desember 2024, penulis menghadiri acara perpisahan dengan seluruh karyawan Migrant CARE.

Pengalaman magang di Migrant CARE selama tiga setengah bulan memberikan wawasan berharga terkait dinamika kehidupan pekerja migran Indonesia, khususnya mengenai tantangan yang mereka hadapi di luar negeri dan kontribusi signifikan remitansi terhadap perekonomian negara. Reiner tidak hanya memahami isu-isu mendalam seperti kerentanan pekerja migran terhadap eksploitasi dan ekstremisme, tetapi juga menyaksikan langsung upaya advokasi dan perlindungan yang dilakukan oleh Migrant CARE. 

Magang ini juga menjadi wadah pengembangan keterampilan profesional, seperti analisis data, penyusunan laporan, dan komunikasi efektif, yang sangat relevan untuk dunia kerja. penulis berhasil mengintegrasikan teori akademis dengan praktik lapangan, memperkuat kemampuan adaptasi dan kerjasama dalam tim yang dinamis.

Editors Team
Daisy Floren

Rekomendasi

Postingan dibawah ini milik Platform Advertnative, redaksi portalberita.co.id tidak terkait dengan pembuatan konten ini.