Mahasiswa Unisri Laksanakan Sosialisasi Pendidikan Seksual Usia Dini di SKB Sukoharjo

Mahasiswa Unisri Laksanakan Sosialisasi Pendidikan Seksual Usia Dini di SKB Sukoharjo

Smallest Font
Largest Font

SUKOHARJO - Dua mahasiswa Universitas Slamet Riyadi (UNISRI) dari kelompok 49, Yoga Hermen Setyadi dan Muhammad Adnan Muizzamith, melaksanakan kegiatan magang di Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP2KBP3A) dengan mengadakan sosialisasi pendidikan seksual usia dini. Kegiatan ini berlangsung di Sekolah Kegiatan Belajar (SKB) Sukoharjo. (20/12/2024).

Sosialisasi yang diadakan pada hari Rabu ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang tepat kepada siswa mengenai pendidikan seksual yang sesuai dengan usia mereka. Dalam kegiatan tersebut, Yoga dan Adnan menyampaikan materi yang mencakup pentingnya pemahaman tentang tubuh, batasan pribadi, serta cara menjaga diri dari potensi bahaya. Mereka juga menekankan bahwa pendidikan seksual bukan hanya tentang aspek biologis, tetapi juga mencakup nilai-nilai moral dan etika yang harus ditanamkan sejak dini.

“Pendidikan seksual usia dini sangat penting untuk membekali anak-anak dengan pengetahuan yang benar dan positif. Kami berharap melalui sosialisasi ini, siswa dapat lebih memahami diri mereka dan lingkungan sekitar,” ujar Yoga Hermen Setyadi. Ia juga menambahkan bahwa pemahaman yang baik tentang pendidikan seksual dapat membantu anak-anak dalam mengambil keputusan yang lebih baik di masa depan.

Kegiatan ini dihadiri oleh puluhan siswa dari SKB Sukoharjo, serta beberapa guru yang mendampingi. Selain penyampaian materi, juga dilakukan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana siswa dapat mengajukan pertanyaan seputar topik yang dibahas. Siswa terlihat antusias dan aktif berpartisipasi, menunjukkan bahwa mereka sangat tertarik untuk belajar lebih banyak tentang topik ini.

Muhammad Adnan Muizzamith menambahkan, “Kami ingin menciptakan suasana yang nyaman bagi siswa untuk bertanya dan berdiskusi. Dengan cara ini, mereka diharapkan dapat lebih terbuka dan memahami pentingnya pendidikan seksual sejak dini.” Ia juga berharap bahwa kegiatan ini dapat menjadi model bagi sekolah-sekolah lain untuk mengadakan sosialisasi serupa.

Kegiatan sosialisasi ini menjadi semakin relevan mengingat data kekerasan seksual pada anak yang mengkhawatirkan di tahun 2024. Menurut laporan terbaru, terdapat 7.623 kasus kekerasan seksual terhadap anak, dengan 8.674 anak menjadi korban. Dari total kasus tersebut, 5.883 adalah korban laki-laki dan 23.516 adalah korban perempuan. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam kekerasan terhadap anak, yang menuntut perhatian serius dari masyarakat dan pemerintah.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari pihak sekolah dan orang tua siswa. Diharapkan, kegiatan ini dapat menjadi langkah awal dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan seksual di kalangan anak-anak, serta mendorong diskusi yang lebih luas di masyarakat. Pihak DP2KBP3A juga berencana untuk melanjutkan program ini ke sekolah-sekolah lain di wilayah Sukoharjo.

Dengan pelaksanaan sosialisasi ini, Yoga dan Adnan tidak hanya menjalankan tugas magang mereka, tetapi juga berkontribusi dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pendidikan seksual yang sehat dan aman bagi anak-anak. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi generasi muda di Sukoharjo, serta membantu mencegah kekerasan seksual di masa depan.

Editors Team
Daisy Floren

Rekomendasi

Postingan dibawah ini milik Platform Advertnative, redaksi portalberita.co.id tidak terkait dengan pembuatan konten ini.