Mahasiswa KKN Unisri Memperkenalkan Budaya ASEAN kepada Siswa MI Munggur

Mahasiswa KKN Unisri Memperkenalkan Budaya ASEAN kepada Siswa MI Munggur

Smallest Font
Largest Font

BOYOLALI - Universitas Slamet Riyadi Surakarta kembali melakukan program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan baru serta dapat menginspirasi Siswa kelas 6 MI Muhammadiyah Munggur mengenai budaya budaya maupun ciri khas yang ada di negara ASEAN. Program ini bertujuan untuk memperkenalkan keanekaragaman budaya maupun ciri khas tersendiri pada negara-negara ASEAN. 

Bintang Akbar Garuda Nusantara mahasiswa kelompok 9 KKN PPM UNISRI Tahun 2023 dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Ibu Dite Hastini, S.Hum., M. Sn. Memberikan cara baru untuk belajar yang lebih bersemangat dan menyenangkan yang diselenggarakan di MI Muhammadiyah Munggur, Desa Munggur, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali. Program ini dilksanakan pada Selasa, 15 Agustus 2023. 

Sering kita jumpai, belajar dengan mendengarkan penjelasan dari guru saja itu sangat membosankan apalagi bagi anak-anak. Kuliah Kerja Nyata (KKN) memiliki peran sebagai agent of change dengan memberikan sebuah metode pembelajaran baru untuk memantik semangat belajar dan menumbuhkan rasa ingin tahu anak-anak. 

Anak-anak Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MI) munggur memiliki kemampuan luar biasa untuk belajar dan mengembangkan pemahaman baru tentang dunia di sekitar mereka. Salah satu cara yang menarik untuk melibatkan anak-anak dalam pembelajaran adalah dengan memperkenalkan mereka pada keragaman budaya dan geografi negara-negara ASEAN. 

Melalui cerita, permainan, dan aktivitas interaktif, anak-anak dapat lebih mengenal budaya yang ada di Asia Tenggara.

Menggunakan tebak-tebakan sederhana untuk memantik rasa ingin tahu anak-anak, dan juga cerita-cerita pendek yang berfokus pada tradisi, makanan, pakaian, dan cerita rakyat dari negara-negara ASEAN dapat membantu anak-anak memahami perbedaan dan kesamaan di antara mereka. 

Contohnya, legenda Roro Jonggrang dari Indonesia dapat menginspirasi rasa ingin tahu mereka.

Melalui pendekatan yang kreatif dan interaktif, anak-anak dapat tumbuh dengan rasa ingin tahu yang lebih besar tentang dunia di luar lingkungan mereka. Memahami bahwa ada begitu banyak budaya dan tempat yang berbeda di dekat mereka dapat membantu membentuk pemahaman yang lebih inklusif dan toleran sejak usia dini. (***)

Editors Team
Daisy Floren

Rekomendasi

Postingan dibawah ini milik Platform Advertnative, redaksi portalberita.co.id tidak terkait dengan pembuatan konten ini.