Mahasiswa KKN Unisri Adakan Sosialisasi Merangkul Bersama Menghindari Sikap Bullying
SURAKARTA - Anak sekolah dasar biasanya berusia sekitar 6 hingga 12 tahun dan sedang berada di tahap awal perkembangan pendidikan mereka, pada usia ini, mereka belajar berbagai keterampilan dasar seperti membaca, menulis, matematika, dan sains, serta mengembangkan keterampilan sosial dan emosional. (8/08/2024).
Mahasiswa KKN Unisri adakan sosialisasi merangkul bersama menghindari sikap Bullying terutama untuk anak sekolah dasar kelas 5 dan 6 SD Negeri 1 Mangunharjo,, Kecamatan Jatipurno, Kabupaten: Wonogiri, mereka yang berusia 11 dan 12 tahun sudah mengetahui pergaulan yang lebih intens mereka cenderung membentuk grup didalam kelas, sehingga tak heran adanya perlakuan bullying atau perundungan antar sesama teman.
Bullying adalah bentuk perilaku agresif atau merendahkan yang dilakukan oleh satu atau beberapa orang terhadap orang lain secara berulang kali, dengan tujuan untuk menyakiti, mengintimidasi, atau menguasai orang yang menjadi sasaran. Bullying dapat terjadi di berbagai konteks, seperti di sekolah, di tempat kerja, atau di lingkungan sosial lainnya.
Tujuan sosialisasi tentang bullying adalah untuk meningkatkan kesadaran, pemahaman, dan tindakan preventif terhadap masalah bullying. Sosialisasi ini penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi semua individu. Berikut adalah beberapa tujuan utama dari sosialisasi tentang bullying:
1. Meningkatkan Kesadaran Menjelaskan Apa Itu Bullying: Memberikan pemahaman yang jelas tentang apa itu bullying, termasuk berbagai bentuknya (fisik, verbal, sosial, dan cyberbullying).
2. Mengidentifikasi Tanda-Tanda Bullying: Membantu orang tua, guru, dan masyarakat mengenali tanda-tanda bahwa seseorang mungkin menjadi korban atau pelaku bullying.
3. Meningkatkan Pemahaman
4. Dampak Bullying: Mengedukasi tentang dampak negatif bullying terhadap korban, pelaku, dan lingkungan sekitar, termasuk efek emosional, sosial, dan akademis.
5. Peran dan Tanggung Jawab: Menjelaskan peran masing-masing pihak (anak, orang tua, guru, dan masyarakat) dalam mencegah dan menangani bullying.
6. Mendorong tindakan preventif.
7. Strategi Pencegahan: Mengajarkan strategi dan keterampilan untuk mencegah bullying, termasuk cara berbicara, cara mendukung teman yang menjadi korban, dan bagaimana melaporkan bullying. Program Sekolah dan Komunitas: Mendorong penerapan program anti-bullying di sekolah dan komunitas, termasuk pelatihan dan workshop.
8. Mendukung Korban dan Pelaku.
9. Menciptakan Lingkungan Aman: Membantu menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi korban bullying agar mereka merasa nyaman untuk berbicara dan mencari bantuan.
10. Intervensi dan Dukungan: Menyediakan dukungan dan sumber daya untuk pelaku bullying agar mereka dapat memahami dampak dari tindakan mereka dan memperbaiki perilaku mereka.
11. Mempromosikan Empati dan
Pengertian.
12. Mengembangkan Empati: Mengajarkan nilai-nilai empati dan penghargaan terhadap perbedaan, sehingga individu lebih memahami dan menghormati satu sama lain.
13. Meningkatkan Keterampilan Sosial: Membantu anak-anak dan remaja mengembangkan keterampilan sosial yang positif, seperti cara berkomunikasi dengan baik dan menyelesaikan konflik dengan damai. (***)