Anak di Bawah Umur Perang Sarung Bawa Sajam Diamankan Polisi
MUARO JAMBI - Warga di heboh kan oleh aksi anak-anak di bawah umur, di dua desa yaitu desa Tarikan dan desa Kota Karang Kabupaten Muaro Jambi, modus perang sarung kerap di lakukan untuk melancarkan rencana aksi tawuran hingga membawa sajam.
Warga di buat geleng kepala oleh belasan remaja alias bocil dari dua desa tersebut akhirnya berhasil digagalkan warga. Rencana perang sarung yang digagalkan warga akan dilakukan oleh oknum belasan remaja dari Desa Tarikan dan Desa Kotakarang di RT 01 Desa Lopak Alai di atas jembatan yang melintasi Desa tersebut.
Modus para remaja d bawah umur tersebut sengaja membawa sarung yang sudah mereka modifikasi dengan ujungnya dipelintir dan diikat dengan lakban, ngeri tak hanya membawa sarung yang sudah dimodifikasi, tapi dari beberapa di antara para remaja tersebut bahkan ada yang membawa senjata tajam jenis celurit dan egrek yang biasa digunakan untuk memanen sawit.
"Iya tadi malam sekitar jam 22.00 ada belasan remaja yang hendak perang sarung namun berhasil digagalkan warga," kata Kapolres Muaro Jambi AKBP Munarwan Artha, S.I.K melalui Kapolsek Kumpeh Ulu AKP Agus Purba, SH., MH kepada media ini Rabu (15/03/2023).
Kapolsek Kumpeh Ulu AKP Agus mengatakan, aksi tersebut dilakukan di atas jembatan. Jika ditotal ada belasan remaja yang melakukan perang sarung tersebut, 8 orang remaja dari Desa Tarikan dan 9 orang remaja dari desa Kotakarang.
Dari desa Kotakarang membawa kain sarung yang sudah dimodifikasi, begitu juga yang dari desa Tarikan, namun ada duaq pemuda dari Tarikan diketahui membawa sajam jenis celurit. Aksi ini diketahui warga dan dibubarkan warga, sementara salah satu pemuda atau remaja yang membawa celurit diamankan dan diserahkan ke Polsek kumpeh ulu dan di kumpulkan di unit Reskrim. Kata Kapolsek.
Mirisnya lagi, pemuda yang diamankan lantaran membawa sajam tersebut masih di bawah umur usianya baru 14 tahun dan masih berstatus pelajar di SMP.
Karena masih di bawah umur, setelah kita amankan kita beri nasehat dan selanjutnya kita panggil orangtuanya . Remaja ini tidak ditahan dan sudah dikembalikan ke orangtuanya. Dengan kejadian ini pihaknya akan terus meningkatkan penjagaan dengan melaksanakan patroli mobile, apalagi sebentar lagi akan datang bulan Ramadan. Ungkap Kapolsek.
Tentunya patroli mobile oleh Polsek Kumpeh Ulu akan lebih kita tingkatkan lagi, mengingat kejadian serupa bisa berulang, untuk menjaga kamtibmas hal itu tentu kita akan mengambil tindakan tegas hingga bekerja sama dengan Babinsa, Babinkamtibmas, tokoh masyarakat, ketua pemuda dan warga. Kedepan agar peristiwa serupa tak terulang lagi, Apalagi ini sudah mau Ramadan, kami juga menghimbau kepada masyarakat Kumpeh Ulu khususnya untuk sama-sama menjaga keamanan dan kenyamanan agar situasi di bulan Ramadan kondusif." Ujar Kapolsek. (Dok/Wahyu)