Apti Dayinta, Karya Tari Siswa-Siswi SMKN 12 Surabaya
Oleh: Arrosa dan Sriyadi
Jurusan Tari, ISI Surakarta
SURABAYA - Dalam Bahasa Sangsekerta Apti berarti keinginan dan Dayinta berarti Wanita, Apti Dayinta memiliki arti keinginan seorang Wanita.
Apti Dayinta adalah sebuah karya tari dari tugas akhir para siswi di SMK Negeri 12 Surabaya. Karya ini diangkat dari kisah seorang Dewi Tawangalun yang terlahir dengan berwujudkan buto (raksasa), namun kekurangan ini tidak menutup rasa cinta yang timbul dari dalam dirinya kepada seorang raja. Dewi Tawangalun sangat terobsesi dengan raja tesebut, ia pun pergi kepada pamannya yang sakti untuk merubah wujudnya sebagai seorang gadis yang cantik jelita hingga raja tersebut terpikat dan mempersuntingnya. Sang Dewi tanpa berfikir lama untuk menyetujui lamaran dari seorang raja tersebut, dan mereka menikah. Tak lama dari itu Sang Dewi telah mengandung. Ia tidak bisa menghilangkan kebiasaannya memakan daging mentah, hingga suatu saat salah satu prajuritnya melihat hal tersebut dan segera melapor kepada sang raja. Dan saat itu juga, ia di usir dari Kerajaan karena sang raja kecewa dan merasa sudah dibohongi oleh Dewi Tawangalun.
Tari Apti Dayinta dibawakan oleh Maghfirotin Qoribi, Lumbini Dwi Artna, Yemima Grace Susanto, Angelina Dewi Shinta Putri, Nabila Aulia Muthozia, Inditya Dwi Prameswari, Rizelva Martyas Utomo, Nareza Diajeng Baskoro, Debora Yanuar Hapsari. Tarian ini ditampilkan di Gedung Kesenian Cak Durasim pada tanggal 03 Maret 2024. Karya ini berdurasi 11 menit 30 detik yang dapat dilihat di YouTube https://www.yout ube.com/live/AVisOGMybCQ?si=LzMeQZWrjHLjA6z3.
Pada pertunjukan ini, para siswa SMK Negeri 12 Surabaya sangat tampil cantik menggunakan kostum yang berwarna merah dan menggunakan mahkota yang sangat megah seperti hal nya rupa dari Dewi Tawangalun. Namun, pada pertengahan pertunjukan ini mereka semua berubah menjadi raksasa dengan menggunakan kostum rumbai-rumbai dan taring yang membuat menjadi sangat mirip dengan wujud asli Dewi Tawangalun.